Seperti biasa, hari itu sekitar jam9 saya baru ada di kantor. "Cap jempol" dulu, mampir pantri mengambil gelas, dan baru ke meja saya di lantai 4. Belum juga menyalakan PC, ada yang bertanya:
"toleransi dari sini ke sini ketika load modulation berapa mbak?" sambil menunjuk monitor oscilloscope.
Saya menjawab: "pernah baca dimana gitu, 12%, eh bentar, dicari dulu".
Excited. Tumben sudah rame dan "panas", biasanya menu pagi-pagi adalah obrolan sepakbola. Setelah lihat beberapa dokumen, saya bilang :
"nemunya dia bilang setidaknya amplitudonya lebih besar dari tiga puluh per H pangkat satu koma dua, karena pengetesan bla bla bla"
Ok, stop sampai disitu saja cerita diskusinya. Diskusi itu berlanjut sampai beberapa dari kami bilang "ealah ternyata ilmu yang itu dipakai ya". Ilmu yang dimaksud adalah salah satu "ilmu hitam" dalam dunia Elektro, biot savart law.
Jadi kali ini membahas biot savart? ya enggaklah. Seperti pernah saya bilang sebelumnya, blog ini tidak membahas keseharian otak kiri saya.
Ungkapan "ealah ternyata ilmu yang itu dipakai ya" mungkin hanya penyesalan dengan kadar yang ringan. Toh sekarang masih bisa dibaca lagi, masih bisa dipelajari lagi. Katanya sih, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Tetapi bukankah ini suatu bentuk kerugian? Yup, saya akui itu. Dan memang bukan hanya si biot savart saja yang lewat begitu saja, banyak ilmu-ilmu lain yang juga begitu nasibnya. Penyesalan memang selalu muncul belakangan. Dulu kuliah Elektro ngapain aja? *ngetem di sekitar kantin pusat, kemahasiswaan dan rektorat*
Salah satu bentuk syukur adalah menggunakan anugerah hidup dengan sebaik-baiknya. Tentu yang dimaksud dalam bahasan ini adalah tentang kesempatan belajar. Sesuatu yang layak dilakukan, wajib dilaksanakan dengan sebaik-baiknya kan? Untuk yang sekarang masih di bangku sekolah, jenjang apapun, pelajarilah dengan baik ilmu yang diberikan oleh pengajar. Jangan terlalu memikirkan ilmunya nanti terpakai atau tidak, niatkan mencari ilmu dengan baik, semoga nantinya mendapat kesempatan untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. :)
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”
Al-Qur'an Surah Al-Mujaadilah ayat ke-11
Hehmm,... menyimak.
ReplyDeletejadi dirimu ini kerja di perusahaan apa sebenarnya ries, kok ada osiloskopnya segala? :)
ReplyDelete#inget jaman SMP suka bikin pemancar FM
sama mas, aku juga ikut menyimak dulu nih
ReplyDeletelebih bermanfaat jika ilmu dibagikan kepada orang lain yg membutuhkan dibanding dipendam sendiri dalam otak kita
ReplyDeletebelajar terus sampe nafasku berhenti..:)
ReplyDeleteorang bisanya akan menyepelekan sesuatu yang dia anggap kurang bernilai, padahal dibalik itu ada manfaat yang sangat besar yang tersimpan.
ReplyDeletesetuju sekali teh, tiap ilmu pasti memiliki manfaat, baik akan langsung terasa atau mungkin akan terasa suatu saat nanti.
ReplyDeleteyoaaiii..semoga bisa memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh :)
ReplyDeletesetuju :)
ReplyDeleteyup sepakat :)
ReplyDeletehmm..nyimak juga #lhoh
ReplyDeletehmm..kerja di sini mas http://xirkachipset.com/ :)
ReplyDeleteaamiin
ReplyDeleteini pas pengukuran lagi pake AMU ? kayaknya baru denger klo pake biort savart law..hehe. Dulu ingat nya rumus itu klo lagi disuruh ngitung medan magnet.
ReplyDeleteasik kok dulu belajar di xirka.. banyak dapet ilmunya disono,
Lagi gak pake AMU, osiloskop doang. Hehe..emang waktu itu diskusi tentang medan magnet, medan listrik, induktansi dan kawan-kawannya..
ReplyDeleteyooii..aamiin, semoga dapat banyak ilmu
Hallo Novie, apa kabar ? .... semoga baik baik saja ya
ReplyDeletelama juga belum ada tulisan baru
alhamdulillah baik mbak el, hihi..iya nih..lagi sok sibuk :)
ReplyDeletekalo saya sih banyak ilmu yang nggak kepake setelah kerja tapi waktu kuliah bisa bikin DO kalau nilainya dibawah C :D tapi, mungkin nanti kalau kuliah lagi bakal dipake itu ilmunya.
ReplyDeleteHehe...semoga bisa mengaplikasikan ilmunya :)
ReplyDelete