Ketika kondisi seperti apa kamu mengucapkan kata "terserah"?
Itu pertanyaan yang saya lontarkan ke sahabat-sahabat saya beberapa hari yang lalu. Karena saya sedikit tertohok dengan salah seorang narasumber di suatu tayangan tv yang bilang "saya paling tidak suka ketika orang bilang terserah". Walaupun dalam pikiran saya muncul banyak pembelaan, tapi memang sebaiknya saya mengurangi penggunaan kata ini.
Ini jawaban beberapa sahabat saya. Sahabat pertama bilang,
"sebenarnya aku sangat menghindari kata "terserah", apalagi ketika aku yang mengusulkan duluan. Tapi kalau memang orang lain yang punya ide duluan, ya biasanya aku bilang terserah. Misalnya ada teman yang ngajak makan, karena dia yang ngajak, aku tanyain pengennya makan apa, aku sih ngikut, terserah".
Sahabat saya yang lain bilang, "terserah adalah nama tengah saya". Oke diterima. :)
Sahabat yang satu lagi bilang, "biasanya bilang "terserah" ketika ada yang ngotot dengan pendapatnya, dan tidak sesuai dengan aku. Dan inipun bukan berarti pasrah loh, itu kondisi ketika apa yang dibicarakan tidak ada kaitannya denganku. Misalnya ada teman yang minta saran, ternyata saranku tidak didengar, jadi ya, terserah.
Ternyata kata "terserah" ini ampuh dan banyak maknanya. Tergantung kondisi dan situasi.
Bagi saya, kata ini bukan berarti menyerah pada keadaan dan pasrah pada lawan ataupun teman. Seperti 3 responden di atas, satu kata "terserah" itu banyak gunanya. Kata "terserah" memang sering digunakan saat tidak ingin mengeluarkan energi lebih atau malah ketika energi sudah habis. Tetapi kata "terserah" sejatinya juga memberikan kesempatan kepada orang lain untuk leluasa mengambil keputusannya.
Nuh, ini beberapa "terserah" versi saya:
- Terserah, apapun saya ikut saja.
- Terserah deh, karena saya lagi males mikir.
- Terserah sih, kemudian dalam hati berdoa "semoga tidak semoga tidak".
- Terserah, yang penting kamu bahagia.
- dst
Untuk hal yang sangat penting, memang tidak bijak memunculkan kata ini. Ya itu, karena banyaknya makna, apalagi ketika setelah muncul kata "terserah" tidak ada penjelasan di belakangnya. Dan mungkin, kata "terserah" ketika diucapkan seorang laki-laki akan berbeda maknanya ketika digunakan oleh seorang perempuan. Karena "terserah" versi perempuan itu sangat banyak ragamnya.
Bahasa Mars dan Bahasa Venus mempunyai kata-kata yang sama, tetapi cara penggunaannya memberikan makna yang berbeda-beda.
Buku 'Men are from Mars, Women are from Venus', halaman 64
Hmm.. sudah lama gak ada cerita baru kok tiba-tiba nulis ginian sih? gak asik ah, TERSERAH saya doong :)
iya sih terserh yg punya blog mau nulis apa saja silahkan :)
ReplyDeletelebih suka bilang,lakukan apa yang kamu percaya & saya lakukan apa yang saya percaya
ReplyDeletehahaa..yoii mbakk..:)
ReplyDeletehmm..oke juga nih..bisa dicontoh
ReplyDeleteUdah dingkap kenapa dan apa terserah, yang jelas, guwe paling sebel kalau ada orang bilang terserah, apapun konteksnya.
ReplyDeleteketika saya ingat masa - masa kuliah dulu, dimana ada yang ngajak makan, lantas jawabannya pasti terserah..
ReplyDelete*mumet
Terserah tuch bahasa lain mengiyakan tapi tidak !))% ikhlas ya
ReplyDeletehahaa..bener mbak, kadang2 memang "terserah" digunakan untuk itu :)
ReplyDeletesaya sering :)
ReplyDeletenah, ini salah satu yg bikin guwe tertohok :)
ReplyDeleteklo saya sering bilang terserah untuk sesuatu yg sebenernya ga setujuh.... lhaaa
ReplyDeletewah inihh..hehe.."terserah" memang banyak maknanya :)
ReplyDelete