Monday, February 27, 2012

Biasa yang Istimewa

Ada yang bilang, kalau elclasico antara real madrid dan barcelona sering digelar dalam satu musim, maka pertandingan itu akan jadi biasa-biasa saja. Mungkin musim ini akan ada 8 kali elclasico. Heran, lagi - lagi sepak bola yang ada di pikiran saya.


Ada yang bilang, ketika sesuatu sudah menjadi rutinitas, maka akan jadi biasa - biasa saja. Biasa ketika mengerjakannya dalam artian sudah bukan sesuatu yang memberatkan dan biasa dalam hal rasa, bukan sesuatu yang istimewa lagi.


Lalu, apakah sholat wajib yang kita lakukan 5 kali sehari lantas rasanya jadi biasa-biasa saja? tidak ada istimewa di tiap sujudnya?  Apakah rasanya lewat begitu saja ketika kita berdzikir? Sungguh sangat disayangkan bukan? Allah sudah menggerakkan hati kita, memberikan petunjukNya.


Semoga ini mengingatkan khususnya untuk saya dan bagi yang tidak sengaja membaca, untuk selalu menjadikan istimewa setiap ibadah yang kita lakukan, seberapa pun rutinnya ibadah itu kita laksanakan. Mari bersyukur atas rahmat petunjuk yang Allah berikan kepada kita.



"Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi"

Al-qur'an surah al-A'raf surah ke-7 ayat ke-178

Saturday, February 25, 2012

Gaya Dorong dan Gaya Tarik

Suatu ketika saya ngobrol di yahoo messenger dengan sahabat, entah awalnya sedang membahas apa, dia bilang, "iya, kita kan juga lebih seneng didampingi gitu, daripada digurui, haduh jadi kangen klo kita jalan berdua, kita bisa jalan sejajar, sambil ngobrol".


Kemudian saya menimpali, "Bener juga, mendampingi juga lebih ringan daripada menggurui, kayak mendorong lebih ringan daripada menarik".


 Lalu sahabat saya bertanya, "Maksude?"


Saya menjawab, "Entahlah, haha.. aku barusan dari indomart, kok selalu ya kalau ada pintu dengan 2 pilihan, dorong atau tarik, aku selalu memilih yang dorong, kan lebih ringan".




[caption id="attachment_953" align="aligncenter" width="300" caption="Dari google"][/caption]

Begitulah saya, suka lebay dalam memandang sesuatu, mengaitkan sesuatu yang mungkin memang terkait atau bahkan memaksa mengaitkan sesuatu yang mungkin tidak ada kaitannya. Tulisan-tulisan lebay itu ada di sini, yang ini, yang ini juga, dan yang itu.


Saturday, February 18, 2012

Mewarnai

“I dont wanna be a product of my environtment, I want my environtment to be a product of me”


Itulah kesan pertama yang saya dapat ketika menonton film The Departed, termasuk film lama, film tahun 2006. Kalimat itu diucapkan frank costello di awal film. Saya suka film action dibanding genre yang lain. Mulai detektif detektifan sampai perang kolosal, saya suka. Hmm.. tapi saya tidak akan membahas film itu, karena menurut saya,  film itu berakhir ironis. Kali ini tentang "mewarnai" dan "diwarnai".


Tuesday, February 14, 2012

Angka 7 dan Sepakbola

Setelah wudlu, jam di laptop menunjukkan pukul 05.58. Sudah masuk waktu syuruq sih, tapi kok kurang mantep, 5 menit lagi aja. Bukannya mengambil al-quran, saya malah klik aplications, terminal, dan mengaktifkan tvtime. Tv masih ada di channel RCTI sisa liga champion tadi pagi, kemudian saya pindahin ke tvone.


Monday, February 13, 2012

Salam Senin Pagi


Ketika kita merasa hanya punya sedikit, kita harus bertanya tentang sisi banyak yang belum kita hitung, padahal kita punya.


Majalah Tarbawi edisi 269 halaman 10.



Alhamdulillah, masih ingat Allah. Yang memberi nafas, hati yang kuat, badan dan otak yang sehat.


Alhamdulillah, bertemu lagi dengan hari senin yang cerah. Awal setiap pekan untuk beraktivitas. Beraksi untuk mengeluarkan segala potensi. Bersilaturahmi untuk menjaga relasi. Belajar untuk menambah banyak pengetahuan. Beramal untuk meningkatkan keimanan. Bersyukur agar nikmat tidak luntur dan tambah makmur.


Alhamdulillah, banyak hal yang bisa dilakukan, banyak hal yang bisa disyukuri. Semoga selalu diberi kemudahan untuk mensyukuri semua nikmat seperti nafas di pagi ini.


Salam senin pagi :)

Wednesday, February 8, 2012

Satorare Syndrome

Untuk merasa lebih enak, penduduk Venus berkumpul bersama dan secara terbuka membicarakan kesulitan-kesulitan mereka.

Buku "Men are from Mars, Women are from Venus" halaman 23.

Begitulah kecenderungan para wanita ketika menghadapi sesuatu yang dirasanya berat. Curhat dan mengungkapkan apa yang dipikirnya, apa yang dirasanya. Sekarang, jejaring sosial menjadi sarana yang digunakan banyak wanita untuk mengungkapkan persoalannya. Bahkan kadang-kadang, hal yang pribadi pun tanpa sadar beredar di facebook atau twitter. Mungkin lupa kalau jejaring sosial adalah ranah publik yang siapa pun bisa mengakses.


Monday, February 6, 2012

3S : Selai Sambel Sate

Barusan saya membersihkan beberapa foto di galeri HP. Weww..ternyata kebanyakan foto di HP saya adalah foto makanan. Salah satunya yang ini nih :



Sunday, February 5, 2012

Surprise

Pagi yang cerah, di depan laptop ditemani wafer superstar favorit, dulunya sih namanya superman. Wafer dengan bungkus warna orange. Saya masih menunggu sekitar 2jam lagi untuk bersiap-siap berangkat. Ada acara yang mulainya jam11-17. Blog Walking, mengecek email dan tab terakhir adalah dashboard blog saya. Klik New, kemudian Post. Menulis ini, dan Publish. Kemudian yang ini. Tapi sedikit aneh dengan tulisan saya yang kedua. Sebenarnya endingnya bukan begitu inginnya. Ada something yang akan saya sampaikan. Karena setelah selesai menulis paragraf 2, tiba-tiba ada sms masuk ke hp saya : Lagi maem di depan MBA-ITB.


Hah? kaget campur bahagia. Sms dari adik saya. Reflek, menulis bagian akhir yang muncul tiba-tiba, dan yang lebih aneh, memberi judul "Random". Lalu saya ke kamar mandi, mematikan laptop, dan berangkat ke gelap nyawang.


Random

Alhamdulillah sabtu kemarin saya sibuk. Setelah subuh, saya mengecek adik saya yang sedang tour di jawa barat, siapa tahu bisa bertemu atau bahkan menculiknya dari rombongan. Hasilnya nihil, pagi itu dia masih di ciater, seharian bakal outbound di ciwangun lembang, ahadnya akan ke pesantren darussalam Tasik, kemudian ke Ciamis. Pupus sudah harapan. Kemudian menelfon ibu saya, sejam lamanya. Lalu sarapan, mencuci dan mandi. Jam 8.40 sudah keluar kos, sabtu saya kembali berwarna, berangkat lebih pagi daripada hari kerja.


Acaranya jam9. Sholat dhuha di tempat acara, karena berangkatnya buru-buru, sudah ditunggu teman saya. Acara selesai jam11.30, kemudian saya ke Masjid Salman, lalu ke jalan Pahlawan, kelas tahsin lanjutan jam13.00. Daaan..masuk pertama di kelas ini saya sudah telat 15menit. Kelas baru, teman-teman baru dan pengajar baru. Setelah dari situ, saya mampir ke toga mas, niat awalnya cuma ingin membeli alat tulis. Masuk toga mas langsung fokus ke belakang, di bagian alat tulis. Selesai memilih, langsung menuju ke kasir. Eh, saya ingat sesuatu, titipan buku ibu saya, lihat-lihat siapa tahu memang ada. Ternyata berimbas "buruk", buku pesanan ibu saya tidak ketemu, saya ke kasir malah menenteng buku Asmanadia yang baru "17 catatan Hati : Ummi". Dengan berdalih, bulan ini kan belum beli buku , iya, cocok banget kalau kalimat ini diucapkan akhir bulan, tapi kemarin itu kan masih tanggal 4. Haha..heran. Gak papa lah, hitung-hitung investasi ilmu dan amal. Demi tujuan membuat perpustakaan kecil di rumah ponorogo, yang sekarang peminatnya sudah banyak, ibu, bapak, sepupu-sepupu, bu dhe, pak dhe :).


Alhamdulillah, jam16 sudah di kos. Apa kesibukan menurut anda? Bagi saya, sibuk itu ketika kita banyak bergerak, banyak input, banyak bertemu orang, dan tentunya banyak outputnya juga.

Allah Maha Tahu

"yang sabar yaa, Allah Maha Tahu", kalimat itulah yang beberapa bulan lalu sering saya dapat dari orang-orang dengan jari-jari terpendek dalam lingkaran hidup saya. Pertama kali menerima kalimat itu, pastinya dari ibu saya, di ujung telefon sana. Efek awalnya membuat sesak dan panas di mata. Begitu juga ketika kalimat itu datang dari sahabat-sahabat saya, di ujung yahoo messenger sana. Efek yang ditimbulkannya masih sama, sesak dan panas di mata.


Namun, seiring berjalannya waktu, kalimat itulah yang sangat menguatkan. Ketika saya mempertanyakan kenapa begini, kenapa begitu, kenapa harus terjadi pada saya, kenapa bukan orang yang ini atau yang itu, dan kalimat yang muncul setelah serentetan pertanyaan itu adalah "aah sudahlah, Engkau Maha Tahu yaa Allah", dengan tersenyum tanpa sesak dan memanasnya mata. Begitulah dasyatnya kalimat ini bagi saya, dengan berkata seperti itu memang tidak menjawab semua pertanyaan saya, tapi membuat saya berhenti bertanya. Sudahlah, Engkau Maha Tahu ya Allah. :)