Sunday, February 5, 2012

Allah Maha Tahu

"yang sabar yaa, Allah Maha Tahu", kalimat itulah yang beberapa bulan lalu sering saya dapat dari orang-orang dengan jari-jari terpendek dalam lingkaran hidup saya. Pertama kali menerima kalimat itu, pastinya dari ibu saya, di ujung telefon sana. Efek awalnya membuat sesak dan panas di mata. Begitu juga ketika kalimat itu datang dari sahabat-sahabat saya, di ujung yahoo messenger sana. Efek yang ditimbulkannya masih sama, sesak dan panas di mata.


Namun, seiring berjalannya waktu, kalimat itulah yang sangat menguatkan. Ketika saya mempertanyakan kenapa begini, kenapa begitu, kenapa harus terjadi pada saya, kenapa bukan orang yang ini atau yang itu, dan kalimat yang muncul setelah serentetan pertanyaan itu adalah "aah sudahlah, Engkau Maha Tahu yaa Allah", dengan tersenyum tanpa sesak dan memanasnya mata. Begitulah dasyatnya kalimat ini bagi saya, dengan berkata seperti itu memang tidak menjawab semua pertanyaan saya, tapi membuat saya berhenti bertanya. Sudahlah, Engkau Maha Tahu ya Allah. :)

5 comments:

  1. hemm.. kira-kira sudah dua kali melihat postinganmu yang bertema seperti ini ris. Postinganmu pertama aku pikir keresahan biasa. Tapi ini sudah dua kali. Artinya ini memang serius. Hanya bisa mengira-ngira dan tak berani menebak. #Loh bedane 'kira-kira' karo 'menebak' opo ho ho ho.

    --versi serius--
    Sebagai sahabat, hanya bisa memberi saran dan support. Yang jelas setiap manusia akan diuji dengan rintangan dan hambatan. Semakin bertakwa dan beriman dia, maka ujian yang akan datang pasti semakin berat. Begitulah fakta yang terjadi pada Nabi-nabi kita terdahulu.

    Saya pun pernah merasakan saat-saat yang berat dan bahkan untuk saat ini sekalipun. Beraaaaaaat banget, dulu bahkan seringkali emosi sendiri tak terkendali. Kadang ya seperti yang kamu tulis diatas : 'kenapa semua ini terjadi pada saya, kenapa tidak orang lain?'.

    Tapi yah seperti judul postingamu diatas. Allah Maha Tahu, sekarang mencoba dinikmati saja (meskipun itu ujian). Mencoba berteman dengan kesabaran dengan skenario Allah.


    --versi becanda--
    semoga setiap kemenangan-kemenangan semu juventus, akan sedikit mengobati keresahan hati ^_^.

    ReplyDelete
  2. Makasih mas, sebenarnya saya juga ragu, ini keresahan serius atau semu..hahahaa...yang pasti serius itu ya kemenangan juventus, belum terkalahkan euy..

    Ahh..semua sudah berlalu kok, saya nulis ini hanya ingin tersenyum ketika suatu saat saya kembali membaca tulisan ini.. :)

    ReplyDelete
  3. [...] mengecek email dan tab terakhir adalah dashboard blog saya. Klik New, kemudian Post. Menulis ini, dan Publish. Kemudian yang ini. Tapi sedikit aneh tulisan saya yang kedua. Sebenarnya endingnya [...]

    ReplyDelete
  4. Cemunguudddhh... *versi alayyyyy... :D

    Ada yang bisa dibanting, mbak Riris? *loh..

    ReplyDelete
  5. eaaaaa.... *alay juga

    ada sih, hahaa..tp konsisten sama judul, sudahlah, Allah Maha Tahu :)

    ReplyDelete