Senin kemarin saya janji ke keluarga imajiner untuk menulis tentang sesuatu, eh ternyata sampai hari rabu ini belum muncul juga itu tulisan. Lagi-lagi "ahh saya lagi gak mood". Semua hal baik yang belum konsisten dijalankan itu karena belum menjadi kebiasaan. Pagi ini, saya iseng membuka bukunya Sean Covey. Buku dari temen-temen kos sewaktu tahun pertama kuliah. Dipinjam lama oleh seorang teman sampai akhirnya saya di bandung. Jadinya si buku ini sekarang ada di bandung.
Halaman pertama dan halaman kosong lainnya penuh dengan tulisan mereka. Tulisan memang luar biasa, mencatat sejarah, mendokumentasikan banyak hal. Terima kasih teman-teman.
[caption id="attachment_1491" align="aligncenter" width="300"]

Kembali tentang kebiasaan, di halaman 13 buku ini, Sean Covey menulis:
Siapakah aku?
Aku adalah teman tetapmu. Aku adalah penolongmu yang terbesar atau beban terberatmu. Aku akan mendorongmu maju atau menyeretmu menuju kegagalan. Aku sepenuhnya tunduk kepada perintahmu. Sebagian hal yang kulakukan mungkin sebaiknya kamu serahkan saja kepadaku, maka aku akan dapat melakukannya dengan cepat dan tepat.
Aku mudah diatur -- Kamu tinggal tegas terhadapku. Tunjukkan kepadaku, bagaimana persisnya kamu ingin sesuatu itu dilaksanakan dan setelah beberapa kali belajar aku akan melakukannya dengan otomatis. Aku adalah hamba dari semua insan besar dan sayangnya, juga hamba dari semua pecundang. Mereka yang besar telah kujadikan besar. Mereka yang gagal telah aku jadikan pecundang.
Aku bukan mesin, walaupun aku bekerja dengan ketepatan seperti mesin ditambah itelijensia manusia. Kamu bisa menjalankan aku demi keuntungan atau demi kehancuran -- tak ada bedanya bagiku.
Ambillah aku, latihlah aku, tegaslah terhadapku, maka aku akan meletakkan dunia di kakimu. Kendorlah terhadapku maka aku akan menghancurkanmu.
Siapakah aku?
Aku adalah Kebiasaan.
Yuks mengatur kebiasaan kita :)
ayooo :P
ReplyDeleteYuks... tapi susyehhh... pdhal cuma butuh 3 minggu... saya pengen punya habit bangun pagi langsung "ON", belum sampe 3 minggu berusaha membiasakannya, eeeh "dapet", mager lagi deh... grrrr..
ReplyDeleteayoo mbaak :)
ReplyDeletehehee..sama, awalnya memang harus dipaksa untuk akhirnya bisa jadi biasa..
ReplyDeleteHalo ririss :D
ReplyDeleteAnaaaaa...ya ampuun..nrpnya ditulis yaa..aku loh sek apal NRPmu..
ReplyDeletekangeeen :*
wekekekekekekeke :D
ReplyDelete