Saturday, May 12, 2012

Sabtu itu Seru

Ok, ati2 jo sue2 wes kangen iki haha”. Sms dari Mbakku, temen kos sewaktu di tamansari dulu yang saya paksa jadi kakak. Baiklah, meluncur.



Terakhir ketemu tanggal 17April kemarin, saat syukuran ulang tahunnya. Sabtu kemarin kami janjian untuk ketemu. Awalnya kami janjian jam15, tapi karena ada pasiennya yang hari itu tidak bisa datang, jadinya saya ke kliniknya sekitar jam10.40. Mbakku ini terapis okupasi di salah satu klinik di Bandung. Pasiennya adalah anak-anak spesial, anak-anak dengan tumbuh kembang khusus seperti autis, atau anak dengan keterlambatan keterampilan motorik halus. Paling suka nonton film “my name is Khan” atau “Temple Gradin” dengannya, film dimana tokoh utamanya berkebutuhan khusus, Mbakku bisa menjelaskan banyak hal.


Ruang prakteknya sekitar 4x4 meter, ada alas matras empuk dan dipenuhi banyak media-media untuk terapi. Biasanya saya hanya menunggu di luar, ketika dia sudah selesai praktek, kami langsung pergi. Kemarin berbeda, saya masuk ke ruangannya dan mencoba beberapa mainan.


Bola besar empuk untuk melatih keseimbangan. Bola ini bisa jadi kursi, empuk dan nyaman. Tapi bagi anak-anak yang memiliki gangguan keseimbangan, mungkin akan berbeda. Kata Mbakku, mereka jadi panik, takut, bahkan ketika mereka hanya didudukkan di bola itu. Itulah contoh gangguan keseimbangan, mereka tidak siap, belum bisa menyesuaikan diri ketika lingkungannya bergerak. Contohnya naik mobil, bus, kereta, mereka bisa pusing bahkan muntah, jadi muntah ketika naik kendaraan itu belum tentu karena masuk angin. Bisa jadi karena gangguan keseimbangan. Dan untuk menyembuhkannya bisa dengan latihan.


Gambar di bawah ini juga salah satu media untuk mengatasi gangguan keseimbangan. Anak disuruh untuk memeluk, dan akan diputar pelan-pelan. Kalau yang ini belum saya coba.



Oiya, saya kemarin juga sempat berendam bola. Pantas saja anak-anak kecil senang sekali mandi bola, ternyata nyaman sekali. Lama-lama bisa ketiduran. Tapi mungkin kesenangan saya dengan kesenangan anak-anak ketika mandi bola itu berbeda. Saya lebih merasa nyaman, punggung serasa dipijat. Kalau anak-anak mungkin lebih bersenang-senang, bukan diam dan menikmati semacam "pijatan-pijatan" ringan itu. Di kubangan bola itu, Saya rebahan, bukan berdiri. Ini nih, fotonya :



Hari sabtu yang seru. Silaturahmi bisa mendatangkan rejeki itu memang benar, buktinya kemarin saya mendapatkan rejeki ilmu dan kebahagiaan. Love You mbakku :)

2 comments:

  1. wkwkwk.... sekalian ga dibawa aja bola-bola itu ke kost ris. Biar bisa berendam di bola seenaknya. Pulang kerja, capek langsung berendam di bola.

    ReplyDelete
  2. iya, pengennya juga gt...beneran, nyaman banget loh..mungkin waktu itu klo gak diajak ngobrol, saya udah ketiduran..

    ReplyDelete