Thursday, April 26, 2012

Namanya Takdir



Ketika semua upaya sudah dimaksimalkan, ketika semua doa sudah dipanjatkan dan yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, banyak yang bilang itu namanya sudah takdir. Berbicara tentang takdir memang tidak akan ada habisnya. Karena hanya segitunya kemampuan manusia untuk menerka-nerka sebabnya, merencanakan bagaimana terjadinya. Tapi Allah yang Maha Kuasa lah yang menentukan segalanya. Menentukan yang terbaik untuk hambaNya. Yang terbaik dari Sang Maha Baik.



Dalam takdir tak mengenal kata seharusnya. Mau berucap : "Ah, seharusnya begini, seharusnya begitu". Percuma. Hanya menambah luka, menambah berat langkah ke depannya. Waktu terus berjalan, karena hidup memang tak mengenal siaran ulang. Tak ada tombol pause nya. Semua harus berjalan sebagaimana mestinya. Selalu ada peluang untuk berencana, selalu ada kesempatan untuk berusaha dan berdoa.


Dan ketika sesuatu itu telah terjadi, ternyata keinginan insani tidak bertemu dengan kehendak illahi, maka sabar dan ikhlaslah yang harus dijalani.


*Kok jadi "dalem" begini, heran. Melayang kemana pikiran ini, padahal hanya sedang menikmati hasil fotografi semifinal liga champion 2 hari ini, ada wajah tertunduk, ada yang tertawa lepas, banyak yang berpelukan, berlarian, girang. Memang sudah begini, bukan seharusnya begitu. Sudahlah, sudah takdir.


2 comments:

  1. [...] atau tidak, pemaknaan kata yang dipakai itulah yang mengarahkan kita. Misal, di tulisan saya yang ini, “Waktu terus berjalan, ..”. Waktu saya anggap semacam makhluk hidup yang bisa berjalan. Kita [...]

    ReplyDelete