Sunday, April 15, 2012

Pembatas Buku, si Opihikubi

Bahagia rasanya ketika membeli buku dan ternyata di dalamnya ada pembatas bukunya. Bagi saya, pembatas buku memang penting. Apalagi untuk buku non-cerita. Karena kalau membaca buku cerita (novel), walaupun selang beberapa hari, kemungkinan mengingat sampai mana terakhir membaca itu sangat besar. Dan biasanya saya membaca buku non-cerita tidak langsung selesai, bisa diselingi dengan membaca buku cerita. :)



Dulu sampai beberapa waktu yang lalu, saya menggunakan "apa saja" sebagai pembatas buku. Se-nemu-nya aja di sekitar saya membaca. Kadang dalam membaca buku sampai selesai, sudah berganti pembatas buku berkali-kali. Pernah saya mencari obat alergi saya berhari-hari, karena seingat saya memang belum habis. Eh ternyata saya jadikan membatas buku. hihihi.. Kalau dirunut ceritanya, waktu itu membaca buku sebelum tidur, antara sadar dan tidak, meraih apapun di sekitar sebagai pembatas buku. Seringnya sih pakai kartu operator seluler yang sudah diambil simcardnya. Itu yang paling normal dan logis, selain struk belanja, pamflet, si HP marun, tisu, permen, dst.


Sudah beberapa bulan ini saya suka sekali tempel menempel dengan ini;




[caption id="attachment_1149" align="aligncenter" width="300" caption="Entah namanya apa, ada yang tahu?"][/caption]

Entah nama aslinya apa, tapi saya suka. Sudah beli dua kali tapi lupa lihat namanya apa. Bahkan tidak hanya saya gunakan sebagai pembatas buku tapi juga untuk menandai kalimat-kalimat yang menurut saya penting dan indah. Dan tidak hanya di buku, banyak sekali warna-warni di Al-Qur'an. Tempelan paling banyak memang ada di Al-Qur'an saya.



Ketika googling, saya menemukan banyak sekali jenis pembatas buku yang dijual. Lucu-lucu dan bagus banget. Tapi saya sudah punya si opihikubi ini, orange-pink-hijau-kuning-biru. :)

No comments:

Post a Comment