Two, is better than one. Beuh, judulnya provokatif, sensitif. Padahal itu lagu yang tidak sengaja saya dengar di radio, barusan. Hihihi.. Tidak terlalu memperhatikan isi lagunya tentang apa. Ini bukan hanya tentang two sih, tapi three, four, five, six, seven, and many more. Ini tentang charger saya di ahad siang.
Pindah dari Surabaya ke Bandung, saya benar-benar keluar dari zona nyaman, berpisah dengan sahabat-sahabat terbaik. Alhamdulillah bertemu dengan orang-orang yang baru. Orang-orang yang dikirim Allah untuk memberikan energi positif setiap pekan, energi untuk menjalani rutinitas sepekan kemudian. Walaupun memang mereka bukan satu-satunya sumber energi saya.
Kami bertemu setiap ahad siang. Rasanya memang benar-benar berbeda, ketika saya hanya sendirian dan ketika bersama-sama dengan mereka. Inilah kekuatan silaturahmi, kekuatan berbagi, energi ukhuwah. Ini bukan lagi soal hafalan sudah sampai mana, sepekan ini sudah tilawah berapa juz, berapa kali sholat tahajud, bagaimana dengan sholat rawatib, dhuhanya, dan amalan harian lainnya. Ini adalah energi yang dapat menjaga semua aktivitas itu berjalan dengan baik.
Mengambil pelajaran dari seekor semut. Semut ketika berjalan zigzag, berarti dia sedang mengukur seberapa banyak semut yang akan bekerja untuk mengangkut makanannya. Melalui ekornya, dia mengeluarkan semacam asam sebagai garis navigasi, yang digunakan sebagai jalur utama proses pengangkutan makanan. Mereka disiplin, tidak akan keluar dari jalur yang telah ditentukan. Mereka konsisten terhadap tujuan, tidak tergoda oleh gula,kue, atau makanan lain di luar jalur yang telah ditentukan.
Itu salah satu dari banyak hal yang saya dapat kemarin. Energi untuk teguh pada konsistensi. Istiqomah menjalani hidup. Bersyukur atas semua nikmat dan rahmat. Semangat dan optimis, berprasangka baik atas ketentuan Allah. Terima kasih chargerku, energi ini memang benar-benar beda. :*

awalnya kirain tentang pernikahan. Abisnya "two is better than one". ha ha..
ReplyDeleteHahaha...tentang kebersamaan dengan temen-temen liqo
ReplyDelete